Tata Rias dan Busana – Properti – Tata Iringan; Garis lurus dan garis lengkung – sebagai pembentuk karakter atau watak – membangun suasana; Iringan yang berasal dari luar penari – tari Pakarena menggunakan Kipas, – tari Merak menggunakan Selendang, – tari Serimpi menggunakan Kipas, Keris atau properti lain – tari Payung
Tari kipas – Tari Kipas Pakarena merupakan salah satu tarian tradisional khas masyarakat Gowa, Sulawesi Selatan. Pada umumnya, tarian ini ditarikan oleh para penari wanita dengan menggunakan pakaian adat khas daerah Gowa serta kipas sebagai cir khas tarian. Tarian ini cukup terkenal dikalangan masyarakat Gowa khususnya. tari kipas Pakarena juga sering digelar dalam berbagai macam acara yang bersifat ritual maupun hiburan. Saat ini tari kipas Pakarena dijadikan pemerintah sebagai media untuk mempromosikan pariwisata di Sulawesi Selatan, khususnya di daerah Gowa. [toc] Sejarah Tari Kipas Pakarena Menurut catatan sejarah, tari kipas Pakarena merupakan tarian peninggalan dari kerjaan Gowa, yakni kerajaan yang berhasil mempertahankan puncak kejayaannya di provinsi Sulawesi Selatan selama berabad-abad. Sebab itulah mengapa corak budaya pada zaman kerajaan gowa memiliki pengaruh besar terhadap kebudayaan dan tradisi masyarakat Gowa hingga kini, salah satunya ialah tari kipas Pakarena. Nama tarian ini sendiri diambil dari bahasa setempat yakni “Pakarena” yang berarti “main”. Sehingga tarian ini dapat diartikan sebagi tarian yang memainkan kipas dalam pembawaannya. Lalu tarian ini diwariskan secara turun temurun hingga menjadi suatu tradisi yang masih dipegang teguh sampai saat ini. Namun, asal usul Tari Kipas Pakarena ini sendiri masih belum bisa diketahui secara pasti. Namun, Berdasarkan mitos yang beredar, tari kipas Pakarena bermula dari kisah perpisahan antara penghuni boting langi negeri khayangan dengan penghuni lino Bumi pada zaman dahulu. Sebelum perpisahan ini terjadi, dahulunya masyarakat penghuni boting langi pernah mengajarkan bagaimana cara bertahan hidup dengan bercocok tanam, beternak, dan berburu kepada penghuni lino, melalui gerakan-gerakan badan dan kaki. Lalu, para penghuni Lino menggunakan gerakan-gerakan tersebut dalam upacara adat mereka sebagai ungkapan rasa syukur kepada penghuni boting langi. Baca Juga Tari Tor-Tor Fungsi dan Makna Tari Kipas Pakarena Pada zaman dahulu tari kipas Pakarena digelar dalam ritual-ritual adat sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat kepada penghuni langit. Namun sekarang tarian ini digunakan sebagai media hiburan serta sebagai media promosi guna memperkenalkan pariwisata di daerah Gowa kepada para wisatawan. Bagi masyarakat Gowa, tari kipas Pakarena memiliki nilai-nilai dan makna yang sangat mendalam. Salah satunya adalah ungkapan rasa syukur atas kebahagiaan yang mereka peroleh, hal tersebut mereka ungkapkan lewat gerakan para penari. Selain itu tarian ini juga merupakan gambaran kelembutan, kesantunan, kesucian dan penuh kasih dari para wanita, yang sangat jelas terlihat dari gerakan para penari yang lemah lembut. Busana Tarian Kipas Pakarena Pada umumnya, busana yang digunakan dalam pergelaran tari kipas Pakarena ialah busana adat khas masyarakat Gowa. Para penari dikenakan baju yang longgar, selempang kain, serta kain sarung khas dari Sulawesi Selatan. Busana-busana adat teesebut dikenakan sebagai ciri khas yang membedakan tari kipas Pakarena dengan tarian adat lain semacamnya. Pada bagian kepala sang penari dikenakan konde yang dihiasi dengan tusuk berwarna emas dan desain bunga-bunga untuk memberikan kesan warna-warni. Sedangkan aksesoris yang digunakan sebagai pelengkap ialah kalung, gelang, serta anting yang khas untuk tarian tersebut. Tidak lupa juga atribut utama yang digunakan dalam pembawaan tarian yakni kipas. Musik Pengiring Tari Kipas Pakarena Alat musik yang digunakan sebagai iring-iringan dalam pementasan tari kipas Pakarena adalah ialah alat musik tradisional yang bernama grondong rinci. Grondong rinci ialah alat musik yang terdiri dari beberapa komponen yakni genderang dan suling, yang dimainkan oleh 4-7 orang pemain musik. Walaupun tarian ini memiliki karakteristik lemah lembut, namun ritme musik yang dimainkan oleh para pemain musik bertempo lebih cepat. Selain itu, gerakan-gerakan yang dibawakan oleh para penari lebih teratur dan berkembang. Sehingga keselarasan gerak dengan musik menjadi hal penting yang perlu diperhatikan. Karena hal inilah yang menjadi keunikan dari tari kipas Pakarena. Pergelaran Tarian Kipas Pakarena Pada pergerakannya tarian ini seringkali dibawakan oleh 5-7 orang penari wanita, yang mengenakan pakaian adat dengan diiringi oleh musik-musik pengiringnya. Tarian ini dibawakan dengan gerakan yang lemah lembut yang dikombinasikan dengan kipas yang dilipat ditangan para penari. Gerakan yang teratur membuat tarian ini terlihat elok dipandang. Gerakan tarian ini pada umumnya terbagi menjadi beberapa bagian, setiap bagian mengandung makna dan maksud tersendiri. Berikut merupakan bagian-bagian dari tari kipas Pakarena Baca Juga 4 Hal unik dari Tari Piring Bagian-bagian dalam Pergelaran Tari Kipas Pakarena Samboritta berteman Disebut juga paulu jaga yaitu kegiatan begadang semalam suntuk. Mengandung arti penghormatan kepada para pengunjung. Jangang leak-leak ayam berkokok dulunya tarian ini dipentaskan semalam suntuk sehingga pada bagian penutup, biasanya berlangsung sekitar jam subuh. Disebut jangang leak-leak yaitu saat ayam mulai berkokok. Tarian ini merupakan bagian ketiga dalam tari pakarena yang bermakna mencari jalan kembali ke asal kassi Artinya mendarat di pantai, ditampilkan pada babak kedua yang mempunyai makna permohonan yang ri lau’ dayung ke timur juga ditampilkan di babak kedua, bagian ini memiliki makna bergerak ke arah timur yaitu arah dimana matahari angin tanpa hembusan ditampilkan pada babak kedua, yang menggambarkan angin yang tidak berhembus sehingga tidak membawa kesejukan, tarian ini menggambarkan rasa memintal benang Bagian ini memiliki makna bahwa sebuah pekerjaan yang dilakukan dengan penuh ketekunan pasti akan membuahkan hasil dikemudian hari. Dalle tabbua meniti nasib dengan sabar mengandung makna filosofis bahwa hidup dunia harus dijalani dengan penuh berulang-ulang mengandung maksud bahwa segala sesuatu seringkali harus dilakukan secara berulang-ulang tanpa rasa putus asa, sehingga hasila yang didapat akan berakhir baik. So’nayya bermimpi mempunyai maksud bahwa sebagai seorang manusia kita dilarang mengharapkan sesuatu yang terlalu tinggi tanpa disertai usaha dan daya upaya yang setimpal dengan mimpi yang kita mencari kebenaran menggambarkan bahwa kebenaran harus terus dicari supaya hidup menjadi tenang dan hati menjadi kekecewaan memiliki arti bahwa apa yang kita usahakan dalam hidup ini seringkali berakhir dengan bo’dong bulat sempurna merupakan perumpamaan dari bulan purnama yang dianggap memiliki bentuk bulat yang sempurna dan bersinar beja’ dukun beranak ditampilkan pada babak kedua, yangenjadi penggambaran bagaimana tata cara merawat diri bagi perempuan yang baru saja melahirkan. tarian ini umumnya dipentaskan dalam upacara kelahiran. Akhirnya sampai juga kita di akhir artikel, semoga materi kali ini bisa bermanfaat buat sobat borcha semua. Terakhir salam dari borcha dan jumpa lagi di next artikel tentang materi-materi yang nggak kalah kecenya. See you . . .
untukpenyajian tari. Tata rias dan tata busana harus diperhatikan dengan cermat dan teliti. Dengan tata rias dan tata busana yang tepat dapat memperjelas karakter Tari Kipas Pakarena dari Sulawesi Selatan propertinya kipas 3) Tari Topeng Cirebon dari Cirebon propertinya topeng 4) Tari Kuda Lumping dari Jawa Tengah propertinya kuda lumping
Setiap daerah di nusantara pasti memiliki adat budaya yang menjadi ciri khas. Budaya tersebut meliputi lagu daerah, baju adat, bahasa daerah hingga tari tradisional. Misalnya tari daerah yang sangat terkenal dari daerah Gowa, Sulawesi Selatan, yaitu Tari Kipas Pakarena. Tarian adat ini menjadi kebanggaan masyarakat Gowa karena memiliki konsep unik, salah satunya dari epitimologi namanya. Dalam bahasa setempat, kata pakarena memiliki arti main. Tarian ini menggunakan kipas sebagai properti, bentuknya adalah kipas lipat asli dari Gowa, Sulawesi Selatan. Jika diartikan, Tari Kipas Pakarena bermakna tarian yang dilakukan dengan memainkan kipas. Tari kipas ini dimainkan oleh penari wanita dengan memakai busana adat. Gerakan penari begitu untuk dengan gaya khas menggunakan kipas sebagai atribut yang menjadi cirinya. Biasanya tarian tradisional Gowa ini dipentaskan pada acara adat serta menjadi tari hiburan. Tari Kipas Pakarena juga menjadi magnet memikat bagi wisatawan untuk berkunjung ke Gowa, Sulawesi Selatan. Sejarah Tari Kipas PakarenaMitos Tari KipasAsal Usul Nama Tari Kipas PakarenaKarakteristik Tari PakarenaMakna Tari Kipas PakarenaFungsi Tari KipasPementasan Tari KipasTema Tari Kipas PakarenaAturan Tari KipasMusik PengiringKostum Penari KipasTata Rias Penari KipasProperti Tari Kipas PakarenaTata Panggung Tari KipasBagian Tari Kipas PakeranaPola Lantai Tari KipasGerakan Tari KipasPerkembangan Tari Kipas Pakerana Menurut sejarah, tari kipas ini adalah tarian peninggalan Kerajaan Gowa. Kerajaan ini dulunya mengalami masa kejayaan dan menguasai wilayah Sulawesi bagian selatan selama berabad-abad. Budaya yang muncul dari masa ini kemudian mempengaruhi kebudayan masyarakat Gowa dan sekitarnya, sehingga tercipta tari kipas pakarena. Meski Kerajaan Gowa telah runtuh, tari kipas masih dilestarikan oleh masyarakat hingga saat ini. Mitos Tari Kipas Sebagai sebuah warisan budaya, tari pakarena tidak dapat dilepaskan dari cerita rakyat atau mitos yang ada di masyarakat, meskipun tidak ada bukti tertulus. Tari kipas pakarena selalu dikatikan dengan makhluk dari khayangan secara turun-temurun secara lisan. Konon tarian ini berasal dari kisah perpisahan penghuni boting langi negeri khayangan dengan penghuni lino bumi. Sebelum mereka berpisah, boting langi sempat mengajarkan lino tentang cara hidup, bercocok tanam, beternak serta berburu melalui gerakan tangan, badan dan kaki. Kemudian gerakan-gerakan tersebut dijadikan tari ritual oleh lino sebagai ungkapan rasa syukur dan terimakasih kepada boting langi. Selain itu, ada juga cerita yang mengaitkan tari kipas pakarena dengan legenda Tumanurung ri Tamalate yang merupakan raja atau somba pertama Kerajaan Gowa. Berdasarkan cerita ini, tari pakarena muncul pertama kali bersama Putri Tumanurung ri Tamalate. Tarian ini pun menjadi tarian pengiring dan pelengkap kebesaran Tumanurung ri Tamalate. Asal Usul Nama Tari Kipas Pakarena Nama pakarena berasal dari kata “karena” yang berarti main. Dahulu tarian ini juga disebut sebagai tari sere jaga. Tari sere jaga merupakan sarana ritual warga sebelum atau sesudah menanam padi. Ketika itu properti yang digunakan adalah seikat padi sebagai perumpamaan dewi padi. Sere jaga dipentaskan semalam suntuk dalam berbagai upacara adat, seperti ammatamata jene, ammata-mata benteng, dan lainnya. Kemudian seiring perkembangannya terjadi beberapa perubahan dalam penyajian dan atribut yang digunakan, misalnya seikat padi diganti menjadi kipas. Karakteristik Tari Pakarena Tari kipas pakarena juga berkaitan dengan watak wanita Makassar dengan ciri utama kipas dan selendang, gerakan tangan lambat, langkah tenang dan iringan musik yang khas. Tari ini menjadi dimensi ritual dan terus dilestarikan oleh masyarakat Gowa dan sekitarnya. Bahkan tarian pakarena sempat menjadi kesenian istana pada masa Sultan Hasanuddin menjadi Raja Gowa ke-16 melalui sentuhan ibunya, Li’motakontu. Tarian ini melalui dimensi waktu dan diwariskan secara turun temurun oleh anrongguru atau pemimpin kesenian istana. Dalam pewarisannya terdapat apsang surut, terutama ketika ada gerakan pemurnian Islam oleh Kahar Muzakkar. Pada saat itu, pakarena dianggap sebagai kesenian yang bertentangan dengan ajaran Islam. Akan tetapi peristiwa tersebut tidak menyurutkan minat masyarakat untuk terus melestarikan tarian ini dan menjadikannya sebagai bagian dari hidup mereka. Tari ini masih ada hingga sekarang tidak lepas dari perubahan fungsinya. Jika awalnya tari kipas pakarena adalah tarian sakran, kini juga dihadirkan dengan fungsi lebih profan, yakni sebagai hiburan. Polemik yang terjadi tersebut menjadikan tari pakarena terbagi menjadi dua, yaitu seniman pro wisata dan seniman tradisi yang kukuh menjaga tarian ini sebagai jenis tari sakral. Makna Tari Kipas Pakarena Terlepas dari sejarah tari kipas ini, secara umum setiap gerakan yang dilakukan oleh penari memiliki makna dalam mengenai bagaimana sikap hidup masyarakat Gowa. Penari perempuan membawakan gerakan-gerakan yang menggambarkan ekspresi kesantunan, kelembutan, kepatuhan, kesetiaan, serta sikap menghormati. Sifat-sifat tersebut adalah gambaran wanita Gowa. Sedangkan para pria yang menabuh alat musik tradisioal mengiring tarian dengan gerakan cepat mencerminkan ketangguhan dan ketangkasan pria Gowa. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan jika selain menjadi iburan rakyat, maka tari kipas pakarena juga menjadi symbol kehidupan sosial masyarakat Gowa secara umum. Fungsi Tari Kipas Seperti tarian daerah pada umumnya, tari kipas pakarena juga memiliki maksud tertentu. Pementasan tarian ini memiliki beberapa kegunaan dan tujuan sebagai berikut Tari Ritual – Menurut sejarahnya, tarian ini berkaitan dengan cerita bumi dan langit atau khayangan. Tari pakarena digelar sebagai tarian ritual dengan tujuan mengucapkan terimakasih terhadap bumi dan langit. Tari Pengiring Raja – Tarian ini juga menjadi tari pengiring Raja Gowa hingga saat ini. Sarana Dakwah – Melalui gerakan-gerakannya, tari ini mengajarkan tentang kehidupan bahwa manusia harus sabar dan tidak mudah putus asa. Wujud Syukur – Mulanya tarian ini diselenggarakan sebagai ungkapan syukur karena pertanian berjalan dengan baik dan panen melimpah. Sarana Hiburan – Tari kipas pakarena juga dipentaskan sebagai sarana hiburan warga serta wisatawan yang dating ke Gowa. Pementasan Tari Kipas Saat dipentaskan, tari kipas pakarena akan dimainkan oleh 5 sampai 7 penari wanita. Penari tersebut akan menenakan pakaian adat dan gerakannya diiring oleh musik tradisional. Gerakan tarian ini lemah gemulai dengan properti kipas yang dimainkan dengan indah. Para penari melakukan gerakan dengan sangat hati-hati agar maksud dan makna tarian tersampaikan. Gerakan-gerakan pada tari kipas dibagi menjadi beberapa bagian dan masing-masing memiliki kemiripan sehingga sulit dibedakan. Sebagian besar gerakannya terletak pada bagian tangan dengan memainkan kipas lipat. Sedangkan tangan yang lain bergerak dengan lembut dan lemah gemulai. Gerakan ini juga disertai oleh gerakan kaki yang seirama dengan tangan dan tubuh penari. Tema Tari Kipas Pakarena Tema yang diangkat dalam tarian ini ialah cerita rakyat tentang perpisahan penghuni boting langi atau khayangan dengan penghuni lino atau bumi. Tari ini juga dikaitkan dengan kemunculan Tumanurung, seorang bidadari yang turun dari langit dan mengajarkan berbagai hal kepada manusia. Aturan Tari Kipas Dalam pementasannya, tari pakarena memiliki aturan atau pakem yang harus diikuti. Salah satunya adalah aturan unik, yaitu para penari tidak boleh membuka mata terlalu lebar. Bahkan tidak hanya itu, penari juga tidak diperbolehkan mengangkat kaki terlalu tinggi. Aturan tersebut digunakan untuk menjaga aspek kesopanan dan kesantunan, sehingga diperlukan gerakan tari sepenuh hati agar tarian ini nampak indah. Adanya aturan ini juga membuat para penari harus memilki stamina tinggi agar setiap gerakannya tetap indah, serasi dan menarik perhatian. Musik Pengiring Dalam menarikan tarian ini, para peanri akan diiring dengan alunan musik tradisional yang disebut grondong rinci. Grondong rinci terdiri dari bebepa alat musik, seperti gendering dan seruling. Jumlah pemain musiknya sekitar 4 sampai 7 orang. Alat musik tersebut dimainkan secara harmonis sehingga menghasilkan suara yang merdu. Meski tari kipas pakarena memiliki gerakan lembut, namun musiknya bertempo cepat. Akan tetapi gerakan penari tetap teratur dan hal ini menjadi keunikan dari tarian ini. Kostum Penari Kipas Para penari kipas mengenakan baju adat khas suku Gowa. Para penari menggunakan baju longgar, kain selempang, serta sarung khas Sulawesi Sealtan. Pakain tersebut merupakan ciri menarik yang membedakan tarian kipas dengan tari dari daerah lain. Bagian kepala penari dikonde dengan hiasan tusuk berwarna emas dan desainnya berupa bunga-bunga. Sedangkan aksesorinya adalah kalung, gelang, serta anting yang melengkapi penampilan penari. Selain itu, penari juga membawa kipas sebagai properti utama saat menarikan tarian ini. Tata Rias Penari Kipas Sebelum penari memasuk panggung, meraka akan di rias agar tampil lebih cantic. Riasan yang diberikan cukup tebal sehingga terlihat segar meski dilihat dari kejauhan. Tata rias ini juga menyesuakan dengan pakaian serta kipas yang digunakan. Unsur keserasian adalah hal penting dalam tahap ini. Penggunaan baju bodo dan riasan wajah yang sempurna akan membuat penari tampil canti dan anggun diatas panggung. Properti Tari Kipas Pakarena Atribut yang wajib dibawa oleh penari adalah kipas. Jenis kipas yang dibawa adalah kipas lipat berukuran besar. Jumlah kipas yang digunakan adalah 2 buah yang dibawa di tangan kanan dan kiri. Umumnya kipas ini berwarna cerah, seperti merah, putih, kuning dan ungu. Para penari harus memiliki keterampilan dalam memainkan kipas. Hal ini berguna agar pertunjukkan dapat menampilakan tarian yang indah. Biasanya tarian ini dibawakan selama 2 jam. Tata Panggung Tari Kipas Saat pementasan biasanya penari berjumlah 5 orang. Akan tetapi tidak ada aturan baku mengenai jumlah penari yang diperbolehkan, sehingga dapat dilakukan oleh banyak orang. Mengenai batas minimal penari juga tidak ada aturan baku, namun untuk menjaga estetika maka umumnya penari berjumlah 5 orang. Untuk para pemain musik berada di samping kanan dan kiri panggung. Bagian Tari Kipas Pakerana Dalam penyajiannya, gerakan tari kipas dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain Samboritta berteman, bagian ini juga disebut paulu jaga atau kegiatan begadang semalam suntuk. Bagian ini juga diartikan sebagai tarian awal untuk memberi hormat kepada pengunjung dan menjadi bagian pertama dalam pertunjukkan. Jangang Leak-leak ayam berkokok – Dahulu tari pakarena dipentaskan semalam suntuk hingga bagian penutupnya berlangsung saat subuh atau ketika ayam telah berkokok. Tarian ini merupakan bagian ketiga dalam tarian kipas pakarena. Ma’biring Kassi mempunyai arti mendarat ke pantai. Bagian ini disajikan pada babak kedua yang bermakna permohonan yang terkabul. Bisei Ri Lau’ dayung ke timur – Bagian ini disajikan pada babak kedua dengan makna bergerak ke arah timur atau ke arah terbitnya matahari sebagai penadan kehidupan di bumi. Angingkamalino angin tanpa hembusan merupakan tarian babak kedua yang bermakna angina yang tidak berhembus sehingga tidak membawa kesejukan. Bagian ini menggambarkan rasa kecewa. Anni-anni memintal benang disajikan pada babak kedua. Bagian ini memiliki makna jika suatu pekerjaan yang dikerjakan dengan tekun akan membuahkan hasil. Biasanya bagian ini ditarikan saat upacara perkawinan. Dalle tabbua meniti nasib dengan sabar – Bagian ini ditarikan pada babak kedua dengan maksud segala sesuatu terkadang harus dilakukan secara berulang dan tidak mengenal putus asa hingga mencapai hasil yang baik. So’nayya bermimipi ditarikan pada babak kedua. Bagian ini memiliki makna jika seorang manusia tidak boleh berharap terlalu tinggi tanpa usaha dan upaya untuk mencapai cita-citanya. Iyolle’ mencari kebenaran bermakna tentang kebenaran yang harus terus dicari agar hidup tenang dan tenteram. Lambassari kekecewaan memiliki arti bahwa apa yang kita usahakan dalam hidup terkadang berakhir dengan kekecewaan. Leko’ Bo’dong bulat sempurna merupakan perumpaan bulan purnama yang dianggap memiliki bentuk bulat dan bersinar terang. Sanro Beja’ dukun beranak disajikan pada babak kedua dan menampilkan makna tentang cara merawat diri bagi perempuan seusai melahirkan. Biasanya bagian ini dipentaskan saat upacara kelahiran. Pola Lantai Tari Kipas Dalam melakukan gerakan tarian, para peanri harus bekerjasama dalam setiap posisinya. Pola lantainya beraturan dengan maju mundur dan gerakan ke kiri serta kenan lebih dominan. Pada gerakannya juga terdapat pola laintai melingkar yang mencerminkan kehidupan manusia. Gerakan Tari Kipas Gerakan penari kipas pakarena adalah cerminan kelembutan sesuai watak perempuan Makassar, yaitu sopan, setia, patuh dan hormat kepada lelaki. Gerakan tangan tarian ini lebih banyak berayun ke kanan dan ke kiri, serta ke depan secara beraturan sesuai tempo yang lambat. Tangan penari hanya terangkat sebatas bahu dan sangat lembut sehingga penonton sulit membedakan babak demi babak. Setiap gerakan yang dilakukan oleh penari memilki makna khusus. Misalnya gerakan awal dan akhir dalam posisi duduk. Terdapat pula gerakan memutar sebagai gambaran siklus hidup manusia. Perkembangan Tari Kipas Pakerana Tarian ini telah ada sejak zaman dahulu dan tetap bertahan hingga saat ini. Masyarakat Gowa terus melestarikannya dan menjadikannya sebagai bagian dalam kehidupan mereka. Mulanya tari kipas dijadikan sebagai bentuk rasa syukur dan berkembang menjadi tarian tradisional dan tari hiburan. Tarian ini juga kerap dipentaskan dalam festival untuk mengenal daerah Gowa. Saat ini tari kipas pakarena telah mengalami perkembangan pesa dari segi kostum dan gerakannya. Meski mengalami perkembangan, namun ciri khas utamanya tidak ditinggalkan. Sebab hal ni yang menjadi karakteristik tari kipas yang membedakan tarian dari daerah lain. Tari pakarena menawarkan keindahan gerak yang lembut dengan iringan musik bertempo cepat. Gabungan kedua unsur tersebut membuat tarian ini tidak bosan untuk dinikmati. Walaupun tarian tradisional, tari kipas juga tidak kalah dengan tarian modern. Aspek keindahan dalam setiap gerakan, serta pola tariannya selalu menarik perhatian. Tarian ini tidak berlangsung singkat, karena dalam suatu pementasan membutuhkan waktu selama 2 jam.
34Unsur-unsur pendukung pertunjukan tari adalah sebagai berikut . A. tata rias, tata busana, tenaga, wirama B. tata rias, tata busana, properti, tata panggung C. tata busana, wiraga. wirama, wirasa D. gerak, ruang, waktu 35 Perlengkapan busana atau kostum dalam pertunjukan karya tari seperti giwang, kalung, dan gelang disebut .
Dahulu tarian ini digunakan sebagai pengisi hiburan dalam upacara ritual masyarakat Bali yang menganut agama Hindu. Namun, pada saat ini tari pendet sering digunakan sebagai tarian hiburan yang dibawakan para penari perempuan dengan gerakan lincah dan aktraktif. Dijamin siapapun akan merasa terhibur dengan pergelaran seni tari pendet.
Penaritari Pakarena bergerak ke depan dan ke belakang berarti membentuk pola lantai . A. vertikal B. properti tari C. tata rias D. penataan panggung. 64. Tari Pakarena menggunakan properti tari yang berupa . A. sampur B. kipas C. keris D. bokor. 65. Berikut ini yang tidak termasuk dalam properti tari adalah. A. simpati B. panah
. m329u0r8iu.pages.dev/219m329u0r8iu.pages.dev/69m329u0r8iu.pages.dev/175m329u0r8iu.pages.dev/378m329u0r8iu.pages.dev/199m329u0r8iu.pages.dev/185m329u0r8iu.pages.dev/82m329u0r8iu.pages.dev/371m329u0r8iu.pages.dev/120
tata rias tari kipas pakarena